Laman

Kamis, 05 Juni 2014

Mengatasi Opini Orang

Dear All,

Maaf di tengah kesibukan yang diri ini jalani membuat saya jarang mengisi postingan blog..
Setelah sekian lama, apa yang menarik dibahas?
Bagaimana kalau... OPINI ORANG LAIN



Bukankah hal tersebut sering mengganggu keseharian kita? 
Cuma satu jawaban untuk hal tersebut, biarin aja, tetep kalem, hehehe...
Mereka biar jadi mereka, Kita menjadi Kita.

Kita pun harus mengakui, toh kita ini juga bukan makhluk suci kan.. ada dosa, ada nista, masih bersyukur tidak semua aib Allah SWT umbar...

Lagipula siapa juga mereka punya hak bilang kita bisa atau tidak, pantas atau tidak terhadap sesuatu.. Hidupkita cuma sekali, terlalu singkat kalau hanya untuk dipakai untuk membuat mereka senang..

Apapun yang kita lakukan pasti akan selalu ada yang senang ataupun tidak senang, biar saja, tetap lakukan dan berusaha jadi yang terbaik

Tugas kita cuma membuat ALLAH TUHAN SEMESTA ALAM senang dan ridho sama kita.. Yang sama-sama mempunyai tugas yang sama insyaAllah akan ikut senang sama yang kita lakukan kok, yang ga senang? Biarin aja, kalem... masuk surganeraka toh sendiri-sendiri kok..

Rasulullah SAW manusia yang sudah dapat "stempel" suci dan mulia dari Allah saja banyak yang menggunjing dan menghina, laaahhh apalagi manusia biasa kayak kita ini, hehehe

Dear All,
Dimanapun Anda, Siapapun Anda
Mau bisnis? Silahkan
Mau bekerja apapun? Silahkan
Mau suka sama siapapun? Silahkan
Ga usah dengar kata orang, yang penting jaga niat, bungkus rapi amalan, supaya ada nilai ibadah

Lakukan yang terbaik apapun yang terjadi, jangan terpancing atau berusaha meyakinkan orang-orang yang punya pendapat berbeda
Jadilah seperti matahari yang selalu menyinari.. ke arah manapun, mereka yang tidak terkena sinar, bukan salah sang matahari, tapi karena mereka tetap tidur dalam rumah mungkin atau bersembunyi dalam bayangan..

Keep do the best,
Saling mendoakan ya...
Allah Hafidz

Selasa, 13 Mei 2014

Tuhan? Jelas Ada!

Dear All,...

Mari sejenak bertanya, dan jujur menjawab kepada diri sendiri... Perbaiki dan perbarui tauhid...

Kita semua mengetahui marah, apa marah itu?
Bentuknya bagaimana?
...oh mungkin dengan membentak kita tau sedang marah.
...oh mungkin dengan melotot kita tahu sedang marah.

Kita juga mengetahui apa itu cinta?
Bentuknya bagimana?
...oh mungkin dengan berkasih sayang kita bisa tau cinta.

Pertanyaannya, apa ada orang bodoh di muka bumi ini yang tidak mengakui adanya marah? Atau adanya cinta?

Ketika Anda masih ragu Allah, Tuhan Semesta Alam, itu ada, saat itulah Anda adalah bagian orang bodoh tersebut.



Bagaimana mungkin menjelaskan wujud marah atau cinta kalau bukan dari perilaku kemarahan atau kecintaan seseorang.
Marah, Cinta, wujudnyabukan padat, bukan cair, tidak terlihat, tapi bahkan orang bodoh pun tau hal tersebut ada.

Bukankah mudah ketika ingin meningkatkan iman bahwa Allah itu ada?
Lihat ciptaanNya
Lihat perbuatanNya
Lihat karuniaNya
Lihat azabNya
..
Lihat DIRI KITA SENDIRI yang Kita anggap mulia ini, KITA INI PUNYA SIAPA ?

Buat yang merasa dirinya adalah kepunyaan nya sendiri...
Tahan jangan lapar bisa?
Tahan jangan tua bisa?
Ketika tergores pisau jangan mengeluarkan darah bisa?
Paling simple... tahan jangan mengantuk atau tertidur, APA BISA?

Oh.. Kita dikehendaki Allah supaya amanah sama "pinjaman" dariNya, merawat tubuh kita dengan makan keetika lapar, tertidur karena butuh istirahat
Oh.. Kita ada masa berlakunya, udah ada set time kapan muda kapan tua, kapan mati
Oh.. Kita nahan diri kita supaya tidak digigit nyamuk aja susah
Oh.. Kita ga bisa apa-apa
Oh.. Kita ada yang punya
Ini siapa yang atur? Siapa yang punya Kita?

Allah, Tuhan Semesta Alam.

Wujudnya gimana? Dia ada di mana?
Baca Al-Quran
Pelajari Al-Hadits

Lagipula betapa sombongnya kita bilang Tuhan tidak ada?
Jikalau Kita tidak bisa mengukur seberapa dalam nya lautan
Jikalau Kita tidak bisa menghitung seberapa banyak bintang yang ada

Dan, coba jelaskan darimana hati nurani berasal?

Bahkan seorang pembunuh kejam sekalipun akan marah dan menangis melihat anaknya dibunuh orang lain.
Di hati nurani nya dia tahu itu buruk.

Bahkan seorang pembunuh kejam pun akan sangat bangga jika anaknya menjadi imam masjid, dipuji banyak orang.
Di hati nurani nya dia tahu itu hal baik.

Hati yang bukan milik Kita ini, berasal dari Allah, ilahiah, sudah ada "default setup", settingan pabrik...
Semua manusia punya hati nurani sama, skalipun dia jahat.

Nah siapa yang mendesign hati nurani itu?
Apa Kita semua tiap tahun rapat untuk menyepakati apa yang baik dan benar?

Coba jelaskan, di bagian mana Allah, Tuhan Semesta Alam, tidak ada?

Laa ilaaha illallah..

Senin, 05 Mei 2014

Coconut Philosophy

Dear All , This is my newest post on this blog...  where is before this i was focused on transfering my old article in any media to this blog. Hopefully , my writing skills have not changed , and the spirit is not lost to keep writing and sharing in the midst of all the busyness that i do.

I am sure , we all know the coconut. Yes , Coconut . Fruits that contain lots of benefits . Beneficial trunks, useful roots , useful leaves and stems, especially its ... fruit. The coconut. The coconut shell can be charcoal, the water can be a cure for many poison, a natural laxative, or just a refreshing drink . Or it can be processed into oil too.

What can be taken to be a lesson for us?

Let's see, let's pondering together for a moment, for a coconut with so many benefits , the coconut must be dropped first. I repaet, to gain the benefit of coconut, we must force to dropped it. From its original place high to down, on the ground.

Not enough just dropped , sometimes the coconut in sickle many times by cleaver, or banged many times, over and over, in order to  gain its water. After that, we scraped the coconut meat just to enjoyed it or used it.

And after coconut shell torn, sometimes its grated and squeezed again, to produce the best milk (coconut  milk). Do you know what i mean here?

We all have potential and could be the best . So let's stay motivated ... As for this case, coconuts, if it doesn't fall, it will be no benefit at all. For us if we are not getting any trouble in our life, no potential will come out, we became ordinary, not greater person.

The real problem is very challenging, yet the true essence of life is a problem, right? If you do not want to have problems in your life, you just need to stopping the live hahaha...

Like if we had a good favourite clothes, and do not want to get dirty by paint stain, what is the solution? Easy,just dont do paint thing.
The logic is always like that . If stay unshakeable and we are patient, we will become "the ultimate us", the best we could become,  and the potential to be more beneficial insyAllah ...

Let's pray for each others ...

Filosofi Kelapa

Dear All, ini merupakan postingan terbaru saya di blog ini... Postingan sebelumnya merupakan pindahan dari data atau beberapa media tempat saya menulis. Semoga saja, kemampuan menulis saya belum berubah, dan semangat tidak hilang untuk tetap menulis dan berbagi di tengah segala kesibukan yang ada.

Saya yakin, kita semua mengetahui kelapa. Ya, Kelapa. Buah yang mengandung banyak manfaat. Batang pohonnya bermanfaat, akarnya bermanfaat, daun dan batangnya bermanfaat, apalagi... buah nya. Kulit buah kelapa bisa jadi arang, airnya bisa jadi obat, pencahar alami, atau sekedar minuman menyegarkan. Belum lagi bisa diolah menjadi minyak.

Apa yang bisa diambil dijadikan pelajaran?




Coba lihat, renungkan, untuk buah kelapa yang begitu banyak manfaatnya, kelapa tersebut haruslah terlebih dahulu dijatuhkan. Saya pertegas, DIJATUHKAN. Dari tempat nya yang semula tinggi, ke bawah.

Belum cukup hanya dijatuhkan, terkadang kelapa tersebut di sabit berkali-kali oleh golok, atau dipukulkan berkali-kali, berulang-ulang, hanya untuk mengeluarkan airnya. Belum cukup, dagingnya pun dikerok

Kulit luar nya di sobek, buahnya malah kadang diparut, lalu diperas, untuk menghasilkan santan terbaik. Terbayang maksud saya kemana?

Kita semua punya potensi dan bisa jadi yang terbaik. Maka ayo tetap bersemangat... Seperti hal nya buah kelapa, kalau kita ga jatuh, kalau kita ga tertimpa masalah, potensi kita ga akan keluar.

Masalah itu tantangan, toh sejatinya hidup memang masalah kan, kalau ga mau punya masalah ya berhenti hidup aja.. hehehe...

Seperti kalau kita punya baju bagus, lalu ga mau terkena noda cat, solusinya? Ya jangan ikutan mengecat...
Logikanya seperti itu. Kalau benar dan kita sabar, potensi kita akan keluar dan menjadi lebih bermanfaat insyaAllah...

Mari saling mendoakan y...

Minggu, 04 Mei 2014

The Purpose Driven Life

Aptitude is what you could Become . Attitude is what you do Become . Character is your attitudes throughout your life .



Dear all , it is not easy to survive in the character that we want and maintain our integrity . As some of the current instance , Allah test how strong I am as a human stance in maintaining the character and integrity .

Every human being must have a principle , which is a dream of going to be like how we are remembered and recognized by someone after we died. It was called aptitude.  Although contrary to the prevailing norm, we remain a determinant of the values ​​that we want to specify in life. Aptitude is all about what we want that we could become.

Once we know our aptitude , we have to keep our attitude. Attitude is more of  habit or behavior, the attitude is how we react on every single thing that happened . If you were eating then someone took your food without your permission first, what your first reaction?  If you want to be the greater person, you can forgiving and smile. If you want to be an ordinary person, you can choose to be angry .

Character is something more complicated . The summary of attitude in our lives is a character . I'm sure we all want to have a strong character , tough, etc. because basically we are all kind . The theory is easy eventhough the practiced could be more harder. 

So... Yes , keep your attitude . Do your best at every event , pick the best reaction , in accordance with the guidelines ( aptitude ) that you specify/want to be. Then we eventually have a good character.

Dear all , lets try harder to maintain our character. And when you succeed in maintaining the character , integrity is the reward . What is integrity ? What is the difference with the character? Easy answer ...

Integrity is not hypocrisy , no strings attached , not something that can be made-up . Integrity is something that is seen or not seen us will do it without distinction .

For example, you do your pray more good when people see you doing that (pray) and when you are alone you do your pray in hurry. If you do like that, it means your integrity is questionable .

A person with good integrity will do the same to worship Allah in every situation. Because he is doing something good not for the sake of himself , but sincere to Allah SWT. Yes , definitely in integrity contained the value of God, therefore a person of integrity both certainly favored by the surrounding , and generally beneficial for others.

Dear all , life is just this one time , ask yourself, what happened after you die? What the peoples remember about you? Whether your good principle or your bad attitude? Have you emphasize your attitude and try to shape your character? What do you care about your integrity?

Another example, we so desperate actually really want to steal  something, really want to fornicate , but we did not do it , because we are shame to God , shame to be seen by God . It's called the good attitude, not pretending to be a good men. Of course the side effects you will be considered a person of good character and high integrity by other humans , it's a bonus . But we do not doing this for the purpose of hypocritical .

So set up your mind, I want to be a good men , man who keep my character and integrity . Maintain the values ​​that many people do not care about. Because it would make me different in the presence of the Creator in the future . It's okay we live hard , but still keep the character and integrity of our .

Agree or not of course go back to each of you personally . Because life is only once, I think we all have to do the thing right and greater. Even a few years ago a friend once said , " Mas , it is good when the man had a good principle , but the family,  how come do you feed them with that? " , I answered to him, "If I can put it on the plate, maybe i"ll let them eating my principles, there is nothing wrong to live in a principle" . Dear good friend , thank God until this day I still can prove to you that just for a bite of rice me as the principled man no need to sell my principle away from my life, once again i remind you, character and integrity is the prize for any man who dared to have principles .


All of sustenance is the will of God , good people and bad people still given sustenance by Him , then why do we not choose to be good right? 

If we could live with death became known with great personal and has the character and integrity , why should we choose ordinary life ?

So I chose to build my character at an early age and maintain my integrity to the death . You ?

Life is Like a White Paper



Interesting to recall what happened in the past few years , it was the time where I join a business community . At that time there was a mentor , a businessman from Jakarta, his mindset is very interesting, although like any mentors that came the same goal , motivate , convince any who attend that they could be entrepreneurs , but there is one statement that i remembered well ...

" Life is like a white paper " he said.

Every man have age given by God, its like a set of the papers and God make it like a book. Every human being had a book consist of the blank papers. The blank papers is our time. Only Allah knows how thick or bold the book each newly born human , but because of His justice and His love all the papers in the book was empty , white ..

Every action we make is like we writing with a pen , which automatically written on the white paper, .. it's just that there are no eraser  to remove what we wrote . Then at the end of our lives, when there is no longer a blank paper in a book to be written , then that's the end of life of the author . The book was later turned over to the one who gives us the life, God . God will check out our book, page by page, it will be the basic for consideration whether the human is worthy to enter heaven or punished in hell.


Because of the nature of God the Compassionate and Merciful , He always answers " yes " for each stroke of the pen on white paper . For example if A is a God , and M is what we as a humans write on white paper ...

M : Oh God I want lazy -------------- A : Yes
M : Oh God I'm going to steal ----------------- A : Yes
M : I want to be rich ----------------- A : Yes
M : I'm probably not rich --------------- A : Yes




God is always saying yes, can u imagine how great the love of God?? Even for any bad thing what we plan to do, Allah still said yes. Subhanallah .


You can write , want to be good or evil . Successful or not , even suicide or death by await fate determined ( read : waiting for the white paper in the book runs out ) . If God is not merciful to humans , before you steal , your hand would have been cut , because it is bad thing . If you do not pray , perhaps something bad always happens. But once again Allah is so merciful and let us to choose , despite our choice is sinful choices . Even when someone decides to end life by stab a knife into his heart , for example , whereas white paper not been exhausted ( read : want to die before a predetermined time ) . 

By Allah , if God does not care and affection in humans , how sharp the knife can not penetrate the skin and stop the heart . Precisely because God loves us , He let us to choose , the knife will pierce the heart and it would end his life at that time , simply it only because His love He let the knife can cut through the skin . Although later God will multiply the writing on white paper with vices of all the rest , so the person must be redeemed in hell someday, like Qur'an said.

But do not forget , once again sometimes we have to write something but it did not happen . There were sometimes will not happen, or there is not yet happening . Because There's nothing like the power and all the effort except with the permission of Allah SWT. 
.

Basically , we humans are equipped like the concept of this white paper . God never forced , let us choose . Want it either left or right we choose . We are given the opportunity , given the right , given the opportunity to feel , even should repent . Because basically hell was created because of God's love towards humans . Allah wants to remind people to repent in order to go to heaven someday .. Freedom to responsible . , Really great gift from Him to us .


 Thief , police , whoever we are given a blank white paper because we loved by Allah , SubhanAllah .



So then, Yes God ... I wanted to write to be successful , good men, great men who are useful to many people, I want to go to heaven , I want to get married and have children and a happy prosperous life is good ....... this is my proposal ..... Ya Allah Ya Hafiz... yes ? ? Amiin .



What about your proposal ?

Thanks To You Mr. M

Knowledge is expensive . The sentence may not apply to some people who want to lower themselves , who want to learn from anyone, so he/her can become more conscious, become cognizant.

This morning , for example , ( when this posts were made ) I really learned a lot from one of my friends , colleagues at work , although the work is different in the same institution . Let's call him Mr. M , he was an office boy with a very big hearts .



Starting from just a cup of coffee with him , I am really grateful for the conversation that ensues . There are some new things I can learn , although there are a few things I know since long time ago, is always good it feels when finding someone with the same vision of life . Fishermen can certainly recognize a fellow fisherman . And when they meet each other will give each other new tricks , news winds and currents , and so on . without any compensation . It always be a pleasant taste to share and make friends in simplicity .

I do very amaze by Mr. M conscious , that turned out to be the poorest people in the world are the people who do not have nothing but MONEY , and the richest people in the world are those who are close to Allah SWT . Because of God's promise , He guarantee to us that He will provide all the needs of His creatures , God is AL - Hafiz , The Mighty Guardian. And if we have the desire , we just have to ask for in prayer , correct intentions , find a good reason why we should want our wishes come true , and when it comes time to wait for God Almighty grant the prayers and He will surely grant .

Mr. M was very kind enough to ask my opinion about his problem . Actually, what Mr. M experienced right now is not much different with me. Rotating in the same issue of the financing of school children , meet wife's wishes , his wife and children needs, lead me to the same view with him . I mean, i am not yet married , but since my father passed away , thank God I have a wife ( my own mom ) and one son ( my beloved sister who is currently in the middle of studying in the UI when this post were made ) . And as I said , me and Mr. M have the same problem . A year ago ( from this posts made ​​) I cheated in business and are heavily indebted in the digits of tens of millions , and I am a single fighter , my mother did not work . But everyone must have had the same problem and even bigger ... It is not fair that we always felt that our problems are most severe .


Coincidence or not , the last few days I often moan and groan in prayer to God is exactly the same as what Mr M complained to me . About how to pay off debt , but it always tastes great pegs than the pole . About how to support a family when it feels like we have always felt lacking . About how the desire that we think we desperately want , the desires was so desired in crazy ways so we often equate the desires with the needs , so often complain where the promise of God that will meet the needs of every creature . Once again, we may think we know what we need, but God, the almighty, knows better than us. Which one is desire or the need is.

Then a funny thing happened , I finally answered my own complaint of my life, and Mr. M did the same thing too . We give answers to each other, whereas before we are in turmoil in the similar complaints and get confused not finding any answer. Yes , that somehow God will surely give us answers the origin of the well-intentioned path and tried . That today was me and Mr. M could go to work and enjoy a cup of coffee was already a provision from Allah . Indirectly, Mr. M and I were agree about the vision of life . We both thinking that life is a white paper and the difficulty is only enough for one day alone was echoed by Mr. M.

Easy to write such this or that, when in fact if encountered in a real life when problem come sometimes i also complained to Allah SWT . And it takes a simple and sincere friend like Mr. M this morning that would remind and be reminded , even gave the new science of life and religion .

Thank you to Mr. M for reminding me again , may God always grant and provide the best for Mr. M and family .

( for Mr M , i do still pray for you my dear friend = ) )

Selasa, 29 April 2014

Terima Kasih Pak M


Ilmu itu mahal. Mungkin kalimat itu tidak berlaku bagi sebagian orang yang mau lebih rendah diri, yang mau belajar dari siapa saja.

Pagi ini misalnya, (ketika tulisan dibuat) sungguh saya banyak belajar dari salah satu sahabat, rekan dalam bekerja, meskipun pekerjaannya berbeda dalam satu instansi yang sama. Sebut saja namanya Pak M, dia seorang office boy yang berjiwa besar.


Berawal dari sekedar mengajaknya minum kopi bareng, saya betul-betul bersyukur atas obrolan yang terjadi kemudian. Ada beberapa hal baru yang bisa saya pelajari, meski ada beberapa hal yang sudah saya paham dan ketahui dari lama, selalu menyenangkan rasanya apabila menemukan seseorang dengan visi kehidupan yang sama. Nelayan pasti bisa mengenali sesama nelayan. Dan ketika saling bertemu mereka akan saling memberi trik baru, kabar kencangnya angin dan arus, dsb. tanpa imbalan apapun. Selalu menyenangkan rasanya berbagi dan berteman dalam kesederhanaan.

Dari Pak M saya sadar sesadar-sadarnya, bahwa ternyata orang yang paling miskin di dunia ini adalah orang yang tidak memiliki apa-apa selain UANG, dan orang yang paling kaya di dunia ini adalah mereka yang dekat dengan Allah SWT. Karena Allah berjanji, menjamin akan memberikan semua kebutuhan makhluknya, Allah itu AL-Hafiz, Maha Memelihara. Dan jika kita punya keinginan, kita hanya harus meminta dalam doa, perbaiki niat, temukan alasan yang baik kenapa kita harus menginginkan keinginan kita terwujud, dan tunggulah jika datang waktunya Allah yang Maha Mengabulkan doa-doa pasti akan mengabulkan.

Pak M berbaik hati meminta pendapat mengenai masalahnya kepada saya. Sebetulnya apa yang Pak M tengah alami dengan apa yang saya alami tidak jauh berbeda. Berputar di masalah yang sama tentang membiayai anak sekolah, memenuhi keinginan istri, dan kesulitan menuntun anak istrinya ke pandangan yang sama dengan dirinya. Saya belum menikah, tapi semenjak ayah saya berpulang, saya alhamdulilah mempunyai satu istri (mama saya sendiri) dan satu anak (adik saya tercinta yang saat tulisan ini dibuat tengah menuntut ilmu di UI). Dan seperti yang saya bilang, saya dan Pak M memiliki masalah yang sama. Setahun yang lalu (dari tulisan dibuat) saya ditipu dalam bisnis dan terbelit hutang dalam digit puluhan juta, dan saya single fighter, mama saya tidak bekerja. Tapi semua orang pasti punya masalah yang sama dan lebih besar malah... Adalah tidak adil bahwa kita selalu merasa bahwa masalah kita adalah yang paling berat.




Kebetulan atau tidak, beberapa hari terakhir ini saya sering berkeluh kesah dalam doa kepada Allah SWT persis sama seperti apa yang Pak M keluhkan kepada saya. Tentang bagaimana cara melunasi hutang, padahal rasanya selalu besar pasak daripada tiang. Tentang bagaimana menghidupi keluarga padahal rasanya kita selalu merasa kurang. Tentang bagaimana keinginan yang menurut kita sangat kita perlukan, saking perlunya kita sering menyamakan keinginan tersebut dengan kebutuhan, sehingga sering mengeluh mana janji Allah yang akan memenuhi kebutuhan setiap makhluknya. Padahal sekali lagi, yang menurut kita kebutuhan bisa saja ternyata adalah keinginan, Allah SWT Maha mengetahui, sedangkan kita tidak tahu apa-apa kecuali sedikit.

Lalu terjadilah sesuatu yang lucu, akhirnya saya menjawab keluhan saya sendiri dan Pak M juga demikian. Kita saling memberi jawaban, padahal sebelumnya kita dalam kegalauan dalam keluh kesah yang hampir sama. Ya, bahwa entah bagaimana Allah SWT pasti akan memberikan jalan asal kita berniat baik dan berusaha. Bahwa hari ini pun saya dan Pak M bisa pergi bekerja dan menikmati secangkir kopi pun sudah merupakan rezeki dari Allah SWT. Secara tidak langsung Pak M dan saya sepaham visi tentang hidup. Pemikirannya bahwa hidup itu kertas putih dan kesulitan hari ini hanya cukup untuk hari ini saja ternyata diamini oleh Pak M.

Mudah menulis begini dan begitu, padahal pada kenyataannya jika dihadapi di suatu masalah saya tetap juga mengadu kepada Allah SWT. Dan dibutuhkan sahabat yang sederhana dan tulus seperti Pak M pagi ini yang mau mengingatkan dan diingatkan, bahkan memberi ilmu baru tentang hidup dan agama.

Terima kasih untuk Pak M karena telah mengingatkan saya kembali, semoga Allah SWT selalu mengabulkan dan memberikan yang terbaik untuk Pak M dan keluarga.

(untuk Pak M, i do still pray for you my friend =) )

Be a Strong Sailor


Dear all, saya sangat mengucap syukur bahwa Allah SWT selalu senantiasa memberi saya cobaan dan ujian. Seseorang bijak, guru, sebut saja Capt. E., pernah memberikan kalimat yang sangat membangun, dia berkata “Hey RDM, someone who want to be known as a strong sailor must face a strong wind in the ocean”. Menarik sekalai mengingat dia adalah seorang pilot tapi berfilosofi menjadi pelaut, menandakan betapa besar jiwa dan pengalaman yang dimiliki olehnya. Dan saya sungguh merasa beruntung, Allah SWT memberikan saya seorang mentor, tidak hanya belajar ilmu terbang, tetapi juga bisa menjadi mentor kehidupan yang sangat baik. Meskipun saat ini saya tidak lagi berada di dekat beliau.



Capt. E, terimakasih.. kalimat inspiratif anda membuat saya kembali bersemangat menjalani hidup, dan mulai menulis lagi. Memang lebih mudah saya menulis, harus begini, harus begitu, tapi ketika semuanya hal buruk (baca: ujian Allah) datang serentak, sungguh saya kembali merasa berada di titik terbawah, dan terkadang mengeluh kenapa terus seperti ini. Lalu kalimat dari mentor saya tersebut kembali membuka pemahaman saya.

Adalah karena doa saya menjadi manusia yang berguna bisa jadi Allah SWT terus menerus menguji saya, sampai suatu hari nanti saya kuat. Masalah kehilangan, saya sudah merasakan. Masalah sulitnya menapaki jalan hidup apalagi. Terlilit hutang, sudah. Rugi dalam bisnis, sudah. Ditipu pun sudah. Semuanya hampir sudah, lalu datanglah hari di mana Allah SWT yang Maha Baik menguji melalui wanita yang sangat saya cintai di dunia ini, Ibu saya tercinta. Sungguh terasa berat, But I want to be a strong sailor.

Saya tetap berlayar meski lautan dan angin menolak keberadaan saya. Kh. Abdullah Gymnastiar dengan bijaknya pernah berkata, “Hujan pasti reda. Badai pasti berlalu. Malam pasti akan berganti menjadi pagi. Dan tanda-tanda pagi sudah dekat adalah makin pekatnya gelap malam...” . Ya, ini sudah sangat gelap sekali terasa, saya harus tetap sabar dan tetap fokus berada di jalanNya.

Dear all, apa pernah atau malah anda sedang berada di posisi yang kurang lebih sama? Jika iya, mari kita saling mendoakan dan berjuang bersama.. Allah SWT pasti punya rencana atas segala sesuatu yang terjadi kepada kita. Ada rahasia dibalik rahasia.

Jangan kita menyerah, tidakk ada salahnya kita terus berjuang, sekecil apapun peluang yang terhampar. Daripada menyerah, jauh lebih bermartabat jika kita tak berhenti memberi yang terbaik dalam hidup kita. Lalu lihatlah keajaiban yang akan terjadi, Allah SWT tidak akan meninggalkan kita sendirian, pasti ada jalan.




Mungkin anda semua heran? Kok saya sangat yakin? Kok saya berani bilang begitu padahal saya sendiri dalam kesulitan dan belum menemukan jalan keluarnya? Saya tegaskan sekali lagi Saya Yakin. Ini namanya iman, iman itu harus yakin. Allah SWT tidak akan mengecewakan orang yang beriman. Kita saja sewaktu sekolah sehabis ujian dan naik kelas suka diberi hadiah oleh orangtua kita. Apalagi hadiah dari Allah SWT.


Kembali ke topik, jika saya adalah si pelaut yang kita bicarakan di awal, saya sedang melawan angin, badai, menaklukan lautan saat ini. Dan Allah SWT bersama saya selalu, saya yakin. Pada saatnya nanti saya berhasil menjadi the strong sailor, pasti akan saya tulis kembali. Tentunya bukan bermaksud sombong atau ujub, tapi sebagai bukti bahwa Allah SWT betul menolong hambanya seperti saya, supaya kelak jika anda atau siapapun yang sedang dililit (baca: diuji) masalah sebesar apapun mempunyai semangat yang sama seperti saya saat ini.


Dalam nama Allah SWT, saya akan kuat dan saya tidak akan menyerah,...

Anda Cukup Mengatasi Masalah Anda Hari Ini Saja


Sejatinya hidup ini adalah masalah. Makanya pertama kali manusia lahir langsung menangis. Menangis karena dilahirkan dan harus menghadapi masalah. Mungkin kurang lebih Oeeeee = Tidaaaaaaak.... hahaha...

Mungkin kurang lebih sebagian besar Anda yang memilih membaca judul ini sedang memiliki masalah, apapun itu, percayalah anda tidak sendirian. Setiap manusia lain memiliki masalah. Dan masalah kita bukanlah yang paling berat, yakinlah.

Mungkin ucapan yang paling sering kita dengar adalah “Tenang saja, Allah tidak akan memberikan suatu beban yang tidak sanggup kita selesaikan”, ini benar dan terdengar melegakan, membesarkan semangat kita, tapi pernahkah anda berpikir “aduuuh ini terlalu berat”, “bagaimana besok kalau...”, “bagaimana jika...”, “waktunya tidak akan cukup”, “tidak mungkin saya bisa bertahan”....

Pernahkah anda merasakannya atau selalu? Saya iya. Tapi saya punya jawaban yang akan  saya bagikan di sini... Jika sesuatu sudah terasa amat berat dan merasa semua tidak akan sanggup  saya hadapi, saya mempunyai suatu cara setelah tentunya berdoa dan bersandar kepada Allah SWT....

“Kesulitan hari ini, hanya untuk hari ini”


Itu yang saya ingat, ya, besok akan ada kesulitan tersendiri, dan kemarin tidak akan bisa terulang. Maka hari ini kesulitan akan saya hadapi mau tidak mau, sebaik mungkin meski sulit, seolah-olah besok tidak akan ada. Dan besoknya pun saya lakukan hal sama. Saya hidup di hari ini. Bukan kemarin atau esok. Anda bisa coba sendiri, buktinya sikap mental seperti ini yang bisa membantu saya melewati hari2 selama ini... Tentunya Anda harus mempersiapkan masa depan dan belajar dari pengalaman masa lalu. Tapi saya hanya menyarankan jika semuanya terlihat sulit, cobalah hal ini.

Jika Anda memiliki hutang sangat besar harus bayar seminggu lagi, dan anda sebetulnya yakin hal itu sangat sulit anda tidak akan bisa. STOP! Hari ini ”jatah” kesulitan Anda adalah mencari uang sebanyak mungkin, jangan pikirkan anda sanggup atau tidak, jangan pikirkan, meski ragu jalani. Seminggu masih lama, pikiran tentang “bagaimana kalau Saya nanti tidak bisa bayar” biar saja diri anda yang seminggu lagi dari sekarang yang memikirkan. Anda tidak punya pilihan lain selain melakukan yang terbaik hari ini, dan lihatlah apa yang terjadi ketika kita sudah melakukan yang terbaik, Allah SWT akan menunjukkan kuasaNya. Jangan pusingkan minggu depan, toh belum tentu anda masih hidup 1 jam kemudian dari sekarang.

Lakukan saja yang terbaik yang bisa Anda lakukan hari ini. Berjuang, masalah pasti akan bertambah besar. Tapi jangan tertunduk mengalah, kita adalah pemenang. Dan bila terasa berat, anda tidak perlu berjuang melawan masalah seumur hidup anda, ngapain cape-cape? Anda cukup mengatasi masalah anda hari ini sebaik yang anda bisa saja sudah lebih dari cukup kok.... hehehe


Blacksmith Menempa Baja


Dear all, apakah Anda semua tahu blacksmith? Si pandai besi, si pembuat pedang. Blacksmith akan membakar baja yang padat di api yang panas supaya menjadi leleh. Kemudian baja leleh tersebut akan dituangkan di cetakan berbentuk pedang, dan setelah didingankan jadilah pedang tersebut, meski belum bagus. Supaya sempurna, pedang tersebut sesekali dipanaskan, dipalu berkali-kali supaya sesuai bentuk dan sesekali dimasukkan ke dalam air supaya dingin kembali. Dengan proses panjang, lelah, jadilah sebuah pedang yang bagus.

Apabila pedang tersebut memang teristimewa bagus, bukan prajurit, bahkan bukan ksatria yang akan memakainya. Tetapi sang Raja lah yang memakainya. Ya, Raja selalu memilih yang terbaik. Dan pedang yang terbaik, hanya akan bisa dibentuk dari baja terbaik. Baja yang terbaik, adalah baja yang sangat-sangat berbeda dari yang ada pada umumnya. Lebih keras, lebih sulit dibentuk, sulit dilelehkan. Kalau baja lain bisa dilelehkan dengan api yang sama, tidak dengan baja yang istimewa ini.. ya, dibutuhkan api yang sangat-sangat panas untuk melelehkan baja tersebut.

“Baja terkuat harus ditempa di api terpanas”


Ini adalah pelajaran bagi kita semua. Pernahkah Anda merasa,” kenapa saya harus seperti ini, harus diuji seperti ini, sedangkan yang lain tidak. Bukankah dosa yang dia buat lebih besar daripada saya, tapi kenapa Allah malah memberi dia segalanya sedangkan terus menerus memberiku cobaan?”
Mungkin jawabnya adalah dia yang Anda maksud adalah baja yang pada umumnya, dan anda adalah baja yang lebih kuat dari dia. Sehingga diperlukan api yang lebih panas untuk menempa anda menjadi sebuah pedang yang sangat bagus, lebih bagus dari pada yang lain.

Percayalah tidak ada sesuatu yang terjadi sia-sia. Tetap semangat dan semoga selalu dalam naungan Allah SWT. Kita boleh beristirahat sebentar bila lelah, bersedih sebentar, menangis sebentar, menyesal sebentar atas setiap kesalahan dan kejadian masa lalu. Sebentar saja, lalu menjadi bijaklah. Tidak perlu malu telah berbuat kesalahan selama kita bisa menjadi lebih bijak setelahnya. Isilah setiap harinya minimal ada sekali hal baik yang kita lakukan. Kita sedang ditempa dengan api yang lebih panas, percayalah, bentuk kita akan bagus. 

Siapapun Anda, dimanapun Anda, be strong!

Sabtu, 26 April 2014

The Purpose Driven Life

I live, I die, all with a purpose






Aptitude is what you could become. Attitude is what you do become. Character is your attitudes throughout your life.

Dear all, tidak mudah bertahan dalam karakter yang kita inginkan dan mempertahankan integritas. Seperti beberapa saat ini misalnya, Allah SWT menguji seberapa kuat pendirian saya sebagai seorang manusia dalam mempertahankan karakter dan integritas.

Setiap manusia pasti mempunyai prinsip, yang merupakan cita-cita akan menjadi seperti bagaimana kita ini diingat dan dikenal seseorang. Itu yang dinamakan aptitude, yang merupakan rambu-rambu yang kita tentukan sendiri. Meski menurut norma yang berlaku boleh, bisa jadi kita tidak melakukannya demi prinsip kita dalam hidup.

Setelah kita mengetahui aptitude kita, kita harus menjaga attitude kita. Saya setuju dengan Rene Suhardono, Career Coach yang sangat baik memotivasi dalam tulisannya,  bahwa tidak ada bahasa indonesia yang pas untuk mengartikan attitude. Attitude lebih dari sikap atau perilaku, attitude adalah bagaimana sikap atau reaksi kita setiap segala sesuatu yang terjadi. Jika anda sedang berjalan lalu ada sepeda motor mengebut dan mebuat anda terkena kotoran becek, apa yang anda lakukan saat itu? Saat itulah attitude anda harus anda pertahankan. Jika ingin menjadi orang besar, berjiwa besarlah. Jika ingin jadi pribadi yang biasa, silahkan saja anda boleh marah.

Setelah tahu bagaimana aptitude yang anda inginkan dan anda mengerti attitude yang harus anda jaga, karakter adalah sesuatu yang lebih rumit. Kumpulan attitude dalam kehidupan kita adalah karakter. Saya yakin kita semua ingin memiliki karakter kuat, tangguh, pokoknya yang serba bagus. Jawabnya mudah meski susah dipraktekkan. Ya, jagalah attitude anda. Lakukan yang terbaik pada setiap kejadian, bereaksi lah dengan reaksi terbaik, sesuai dengan rambu-rambu (aptitude) yang telah anda tentukan.

Dear all, bukankah dibutuhkan suatu proses yang panjang dan tidak mudah membentuk karakter? Dan jika anda berhasil membentuk karakter, integritas adalah imbalannya. Apa juga integritas? Apa bedanya dengan karakter? Mudah jawabnya...

Integritas bukan kemunafikan, bukan pamrih, bukan sesuatu yang bisa dibuat-buat. Integritas adalah sesuatu yang dilihat atau tidak dilihat orang kita melakukannya tanpa perbedaan.

Misalkan, anda melakukan ibadah solat lebih khusyu jika berjamaah (baca: dilihat orang) daripada sendirian. Atau justru anda lebih khusyu jika solat dalam kesendirian. Sama saja, integritas yang anda miliki sangat patut dipertanyakan.

Seseorang dengan integritas yang baik akan sama khusyu nya beribadah kepada Allah SWT baik sendiri apalagi berjamaah. Karena dia melakukan sesuatu yang baik bukan untuk kepentingan dirinya, tapi tulus untuk Allah SWT. Ya, dalam setiap integritas pasti terkandung nilai-nilai Ilahi, oleh karenanya seseorang yang berintegritas baik pasti disukai oleh sekitarnya, dan umumnya bermanfaat dan dinanti kehadirannya.

Dear all, dalam hidup yang cuma satu kali ini, apa pernah terpikir bagi Anda, jika Anda meninggal nanti orang yang Anda kenal akan mengingat anda seperti apa? Anda itu orang yang bagaimana? Apa sudah Anda tetapkan prinsip anda? Apa sudah Anda tegaskan attitude Anda dan berusaha membentuk karakter Anda? Apa Anda peduli pada integritas Anda?

Ini bukan jaim, lebih dari itu, kita jaim sama Allah SWT bukan jaim alias jaga image. Misal kita sebetulnya sangat ingin mencuri, sangat ingin berzina, tapi kita tidak jadi melakukannya, karena jaim sama Allah, malu dilihat Allah. Itu namanya attitude yang anda lakukan dalam menahan nafsu layak mendapatkan pahala. Tentu saja efek sampingnya anda akan dianggap seseorang yang berkarakter baik dan berintegritas tinggi oleh manusia lainnya, itu bonus. Tapi kita melakukannya bukan untuk tujuan munafik. Beda bila jaim kepada manusia, Anda mengerti apa yang  saya maksudkan?

Dihidup yang Cuma satu kali ini, saya ingin menjadi laki-laki, manusia yang menjaga karakter dan integritas saya. Mempertahankan nilai-nilai yang banyak orang tidak pedulikan. Karena itu yang akan membuat saya berbeda di hadapan sang Khalik kelak. Boleh saja kita hidup susah, tapi tetap jaga karakter dan integritas kita.

Setuju atau tidak tentunya kembali pada pribadi anda masing-masing. Di hidup yang cuma satu kali ini menurut saya kita semua harus melakukan satu hal yang penting dan bermanfaat besar. Bahkan beberapa tahun yang lalu seorang sahabat pernah berkata, “Mas, manusia punya prinsip itu bagus, tapi keluarga kamu nantinya mau makan pakai apa?”, saya menjawab, “Kalau prinsip bisa saya taruh di piring, ya makan prinsip”. Duhai Sahabat yang baik, alhamdulilah sampai detik ini saya masih bisa membuktikan kepadamu bahwa hanya untuk sesuap nasi manusia tetap bisa berprinsip dan bermimpi apapun resiko dan konsekuensinya, karakter dan integritas kembali adalah hadiah yang didapat bagi setiap manusia yang berani memiliki prinsip.

Semua rezeki adalah kehendak Allah, orang baik dan orang jahat tetap diberi rezeki olehNya, maka kenapa kita tidak memilih jadi orang baik saja? Kalau kita bisa hidup dengan meninggal kelak dikenal dengan pribadi besar dan memiliki karakter serta integritas, kenapa harus hidup biasa saja?

Maka saya memilih membangun karakter saya di usia dini dan mempertahankan integritas saya sampai titik darah penghabisan. Anda?

Titik Terbawah

Dear all, apa Anda semua mengenal Bruce Wayne? Pada film Batman Begins si Bruce Wayne kecil terjatuh pada suatu sumur kering yang ternyata di dasarnya adalah gua yang sangat tua dan dihuni oleh banyak kelelawar. Bruce sangat ketakutan sekali. Lalu datang ayahnya Bruce memakai tali turun ke dasar sumur menyelamatkan anaknya. Ayah Bruce memeluk anak laki-lakinya dan mulai bergerak ke atas. Bruce kecil hanya bisa memeluk ayahnya ketakutan.

Pada tulisan saya kali ini bukan membahas bagaimana menghadapi rasa takut, tapi sesuatu yang lebih besar. Menghadapi kejatuhan. Kembali pada si Bruce Wayne kecil yang kini telah berada di kamar dan diobati lukanya oleh sang ayah yang kebetulan adalah seorang dokter. Dengan bijak sang ayah berkata, “Why do we fall Bruce?”, si Bruce wayne kecil hanya menatap ayahnya, “So we can learn how to pick up ourselves to the top again” lanjut ayahnya.


Dear all, hal yang sama terjadi pada percakapan Kresna dan Antareja di dalam novel Antasari & Antareja karya Pitoyo Amrih, salah satu penulis yang baik dalam tulisan dan kehidupan sehari-harinya. Di saat itu Kresna ditugaskan bangsa dewa untuk membunuh Antareja, keponakannya sendiri, demi terjadinya keseimbangan dalam perang Baratayudha, perang antara Pandawa dan Kurawa, Kebaikan vs Kejahatan.

Sebagai seorang paman, Kresna tentulah tidak ingin membunuh keponakannya sendiri, dia sungguh dalam dilema besar. Apalagi Kresna baru saja mendapati anak kandungnya terbunuh oleh anak angkatnya sendiri, yang kemudian dia bunuh sendiri karena tak kuasa menahan amarah. Lalu kini haruskah dia membunuh keponakannya sendiri meski ini adalah tugas dari bangsa dewa sekalipun??  Tapi jawaban Antareja sungguh mengejutkan Kresna, dia bersedia.

Lalu sebelum Antareja memilih jalan kematiannya dan menjadi debu, dia berujar kepada Kresna, mengobati kesedihan Kresna yang dalam keadaan dilema. Kurang lebih seperti ini,  “Menurut saya, apa yang Uwa Prabu Kresna hadapi sekarang adalah sesuatu yang kusebut titik terbawah.”, Antareja melanjutkan “Setiap insan memerlukan titik terbawah, supaya bisa melihat dimana seharusnya dia berada”

Dear all, pelajaran yang sangat banyak bisa kita ambil dari dua penggal kisah diatas. Seterpuruk apapun kondisi dan keadaan kita hari ini, sekali lagi adalah ujian atas kehendak Allah SWT supaya kita bisa menjadi manusia yang lebih baik. Jika kita ingin menjadi pribadi yang tegar, yang besar, kita pasti akan mengalami kejatuhan, mengalami titik terbawah. Dimaksudkan agar kita bisa mengambil pelajaran untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik. Setelah kita jatuh,kita akan berusaha kembali  ke ketinggian sebelum kita jatuh, keadaaan normal kita. Setelah itu kita akan berusaha mencapai ketinggian yang kita selama ini tuju, cita-cita kita. Semakin besar cita-cita kita, tidak ada salahnya kita terjatuh ke lubang yang agak lebih dalam dibanding yang lain. Karena dari sana kita punya bekal, bagaimana cara kita naik kembali,bagaimana cara kita mecari pijakan demi pijakan dan mengatas kelelahan jasmani dan rohani (fisik dan psikologis).


Seperti Pitoyo Amrih bilang dalam karakter Antareja, kita semua butuh titik terbawah. Ketika kita berada di atas, kita sering terlena, sehingga kita tidak memiliki motivasi untuk menjadi lebih baik lagi berbuat lebih banyak lagi, bahkan kita kadang lupa dengan tujuan kita, karena kita merasa sudah cukup dengan apa yang ada. Dengan berada di titik paling bawah, kita bisa melihat ternyata kita masih sangat jauh dari tempat kita terlena dengan apa yang sudah kita capai, apalagi dari tempat yang kita tuju.

Sudah menjadi kodrat manusia untuk merasa lupa, dan kadang Allah SWT berlaku sangat baik dengan mengingatkan kita dengan mendorong kita terjatuh kepada titik terbawah dari kita. Kehilangan orangtua, bangkrut, dipecat, dan sebagainya.

Dear all, mari kita berhenti bersedih karena kita jatuh ke lubang yang dalam dan gelap, mulailah meraba, cari pijakan pertama, dan mulailah bergerak naik. Tidak ada salahnya kita mulai lagi dari pijakan pertama. Kehidupan yang penuh kesalahan tidak hanya lebih berguna dan lebih baik daripada kehidupan yang tidak melakukan apa-apa, selama kita menjadi lebih bijak atas setiap kesalahan yang kita perbuat, kita tidak perlu malu. Lebih baik orang yang mau berusaha naik lagi setelah terjatuh dan setelah sesampainya di atas dia mencegah orang disekitarnya untuk jatuh ke lubang yang sama, daripada orang yang hanya tersedu menangisi kejatuhannya berharap ada orang datang menolongnya dari atas sana.

So.. Lets...

Profesional 1



Di kesempatan ini ingin saya membicarakan tentang profesionalitas. Agama yang saya dengan bangga mengakuinya, Islam, Allah SWT sangatlah menjunjung tinggi keprofesionalan.

Allah SWT menyeru kita untuk menunaikan solat 5 waktu. Bahkan lebih diutamakan tepat waktu nya. Ini profesional. Apabila Anda adalah seorang pekerja atau karyawan (sama seperti saya saat ini, detik ini) bila Adzan berkumandang, mungkin tidaklah profesional bagi perusahaan anda bila anda meninggalkan pekerjaan dan menyegerakan solat. Tapi percayalah,TINGGALKAN dan BERSEGERALAH SOLAT.

Sedikitpun anda tidak akan rugi. Saya Jamin.

Pernah mendengar istilah kalau kita ingin bisa mengendalikan orang lain maka kita harus bisa mengendalikan diri sendiri? Itulah profesional menurut saya. Sebelum kita menjadi profesional bagi orang atau pihak lain (baca : perusahaan, dll.) maka kita harus lah profesional dengan pribadi dan kehidupan kita sendiri. Perusahaan, orang lain, siapapun, tidak bisa menjamin kehidupan anda. SAYA JAMIN. Hanya Allah SWT lah yang bisa.

Teringat seorang teman baik saya di perusahaan di 2009 tempat saya bekerja dulu, dia mengambil keputusan sulit, yang menurut sebagian pihak tidak profesional. Tapi menurut saya dia profesional dalam kacamata berbeda. Saya pribadi mendukung dan mendoakannya.

Saya tidak akan membahas jauh dan panjang lebar, tapi siapapun Anda, bersikaplah profesional. Jangan menjadi pribadi yang tepat waktu datang ke kantor, tapi telat memenuhi panggilan Allah. Inipun berlaku untuk pribadi saya. Jangan sampai anda bisa tersenyum dengan atasan atau klien, menjaga tetap senang suasana hati mereka dan memuaskan mereka, tapi dengan keluarga sendiri anda pulang marah-marah atau kecapekan lalu tidur.

Jika anda seperti itu, anda memang profesional, bagi perusahaan anda, tapi anda tidak profesional sebagai jati diri.

Dear all, marilah kita sama-sama instropeksi dan belajar menjadi profesional. Menjadi manusia harus memiliki dampak. Setidaknya satu kali dalam hidup kita ini kita bisa berdampak bagi yang lain. Setidaknya ada niat kita untuk ke sana.

Bagi semua pihak tentu ada pro kontra. Ketika kita memutuskan sesuatu yang baik bagi kita, belum tentu baik bagi beberapa pihak yang lain. Tapi itulah hidup. Nabi Muhammad SAW saja yang manusia paling sempurna yang pernah ada di muka bumi ini banyak yang kontra, apalagi kita yang 'cuma' manusia biasa? hehehe

Berbesar hatilah, dan jangan lelah menabur kebaikan
Allah Hafiz