Hidup itu Kertas Putih
Menarik mengingat kembali apa yang terjadi pada beberapa tahun
lalu, waktu itu saya bergabung dalam suatu komunitas bisnis. Waktu itu ada
seorang mentor, pengusaha dari Jakarta, pola pikirnya sangat menarik, meski
layaknya setiap mentor yang datang tujuannya sama, memotivasi, meyakinkan
setiap yg hadir bahwa mereka bisa jadi pengusaha, tapi ada satu kalimat yang
berbekas...
“Hidup itu seperti kertas putih”
Kertas putih itu adalah waktu, modal untuk setiap manusia
yang diberikan oleh Allah SWT. Kumpulan kertas itu disusun menjadi satu buku
pada tiap manusia, adalah umur yang dihadiahkan untuk setiap manusia oleh Allah
SWT. Hanya Allah SWT yang mengetahui seberapa tebal buku masing-masing manusia
yang baru saja terlahir, tapi karena keadilanNya semua kertas di dalam buku
itu kosong, putih..
Setiap tindakan yang
kita lakukan adalah tulisan dari guratan pena, yang otomatis terulis pada
kertas putih itu,.. hanya saja tidak ada penghapus atau tipe ex untuk
menghilangkan tulisan tersebut. Lalu di akhir hidup kita, ketika sudah tidak
ada lagi kertas kosong di buku untuk ditulisi, maka itulah akhir dari umur
penulisnya. Buku itu kemudian diserahkan kepada yang memberinya diawal
kehidupan, Allah. Allah memeriksanya, bahkan kalau berkehendak akan menghapus
kejelekan penulisnya, atau menambahkan berkali kali kebaikan yang dilakukan,
sungguh Dia Maha Berkehendak, untuk kemudian diputuskan penulisnya layak
memasuki surga ataukah neraka.
Karena sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dia selalu
menjawab “iya” untuk setiap guratan pena di kertas putih itu. Contoh jika A
adalah Allah dan M adalah apa yang manusia tulis di kertas putihnya ...
M : Ya Allah aku ingin malas -------------- A: Ya
M : Ya Allah aku akan mencuri ----------------- A: Ya
M : Aku ingin kaya ----------------- A : Ya
M : Aku tidak mungkin kaya --------------- A: Ya
Maksudnya Allah berkata Ya adalah Dia membiarkan hal itu
terjadi, terbayangkah betapa besarnya kasih sayang Allah?? Bahkan untuk
perbuatan yang tidak disukaiNya pun Allah SWT masih tetap berkata Ya.
Subhanallah.
Allah SWT Maha
Berkehendak, tidak akan ada satu nyamuk pun yang akan menggigit tanpa seizin
kehendakNya. Dan kita pun tak akan mungkin bisa memukul nyamuk tersebut dan
membunuhnya jika Allah tidak mengizinkan hal tersebut terjadi.
Anda bisa menulis, ingin baik atau jahat. Sukses atau
tidak, bahkan mati sekarang bunuh diri
atau menunggu takdir yang ditentukan (baca: menunggu kertas putih dalam buku
habis). Kalau Allah tidak menyayangi manusia, sebelum anda mencuri, tangan anda
pasti sudah terpotong, sebab itu jahat. Kalau anda tidak ibadah, mungkin
sesuatu yang buruk selalu terjadi. Jika anda melakukan hal yang Allah tidak
suka anda akan langsung dihukum. Tapi sekali lagi Allah sangat menyayangi
sehingga membiarkan kita memilih, meski pilihan kita menimbulkan dosa. Bahkan
disaat ada seseorang memutuskan mengakhiri hidup dengan menusukkan pisau ke
jantungnya misalnya, padahal kertasn putihnya belumlah habis (baca: ingin mati
sebelum waktu yang telah ditentukan). Demi Allah, jika Allah tidak peduli dan
sayang pada manusia, pisau itu seberapa tajamnya tidak akan bisa menembus kulit
dan menghentikan jantung. Justru karena Allah menyayangi kita, membiarkan kita
memilih, pisau itu akan menembus jantung dan orang itu akan mengakhiri hidupnya
saat itu, hanya karena Allah sayang Dia membiarkan pisau itu bisa menembus
kulit. Meski sesudahnya Allah akan melipatgandakan tulisan di kertas putih
sisanya dengan keburukan semua, sehingga orang tersebut harus menebusnya di neraka
kelak.
Tapi jangan lupa, sekali lagi kadang kita telah menulis
sesuatu tetapi tidak terjadi. Ada yang tidak terjadi, dan ada yang belum
terjadi. Sebab sungguh tiada daya dan upaya kecuali semua terjadi atas izin
Allah SWT.
Tetapi pada dasarnya, kita manusia dibekali seperti dalam
konsep kertas putih ini. Allah yang Maha Baik tidak pernah memaksa, membiarkan
kita memilih. Mau itu baik atau benar kita dibiarkan memilih. Kita diberi
kesempatan, diberi hak, diberi kesempatan merasakan, bahkan boleh bertobat.
Sebab pada dasarnya neraka diciptakan bukan karena Allah pilih kasih terhadap
manusia. Allah SWT ingin mengingatkan manusia untuk bertobat supaya kelak bisa
masuk surga.. Kebebasan yang bertanggung jawab., sungguh karunia besar dariNya
untuk kita.
Maling, Polisi,
siapapun kita diberikan kertas putih karena Allah SWT sangat menyayangi kita,
subhanallah.
Maka kalau begitu Ya Allah... saya ingin menulis menjadi
orang sukses, orang baik, orang besar yang berguna bagi banyak manusia, saya
ingin masuk surga, saya ingin menikah dan punya keturunan dan kehidupan yang
baik bahagia sejahtera............ kabulkan proposalku ini ya Ya Allah Ya
Hafiz?? Amin.
Bagaimana dengan proposal Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar