Laman

Sabtu, 26 April 2014

Hidup Ibarat Kertas Putih


Hidup itu Kertas Putih




Menarik mengingat kembali apa yang terjadi pada beberapa tahun lalu, waktu itu saya bergabung dalam suatu komunitas bisnis. Waktu itu ada seorang mentor, pengusaha dari Jakarta, pola pikirnya sangat menarik, meski layaknya setiap mentor yang datang tujuannya sama, memotivasi, meyakinkan setiap yg hadir bahwa mereka bisa jadi pengusaha, tapi ada satu kalimat yang berbekas...

“Hidup itu seperti kertas putih”

Kertas putih itu adalah waktu, modal untuk setiap manusia yang diberikan oleh Allah SWT. Kumpulan kertas itu disusun menjadi satu buku pada tiap manusia, adalah umur yang dihadiahkan untuk setiap manusia oleh Allah SWT. Hanya Allah SWT yang mengetahui seberapa tebal buku masing-masing manusia yang baru saja terlahir, tapi karena keadilanNya semua kertas di dalam buku itu  kosong, putih..
 Setiap tindakan yang kita lakukan adalah tulisan dari guratan pena, yang otomatis terulis pada kertas putih itu,.. hanya saja tidak ada penghapus atau tipe ex untuk menghilangkan tulisan tersebut. Lalu di akhir hidup kita, ketika sudah tidak ada lagi kertas kosong di buku untuk ditulisi, maka itulah akhir dari umur penulisnya. Buku itu kemudian diserahkan kepada yang memberinya diawal kehidupan, Allah. Allah memeriksanya, bahkan kalau berkehendak akan menghapus kejelekan penulisnya, atau menambahkan berkali kali kebaikan yang dilakukan, sungguh Dia Maha Berkehendak, untuk kemudian diputuskan penulisnya layak memasuki surga ataukah neraka.



Karena sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dia selalu menjawab “iya” untuk setiap guratan pena di kertas putih itu. Contoh jika A adalah Allah dan M adalah apa yang manusia tulis di kertas putihnya ...
M : Ya Allah aku ingin malas -------------- A: Ya
M : Ya Allah aku akan mencuri ----------------- A: Ya
M : Aku ingin kaya ----------------- A : Ya
M : Aku tidak mungkin kaya --------------- A: Ya




Maksudnya Allah berkata Ya adalah Dia membiarkan hal itu terjadi, terbayangkah betapa besarnya kasih sayang Allah?? Bahkan untuk perbuatan yang tidak disukaiNya pun Allah SWT masih tetap berkata Ya. Subhanallah.
 Allah SWT Maha Berkehendak, tidak akan ada satu nyamuk pun yang akan menggigit tanpa seizin kehendakNya. Dan kita pun tak akan mungkin bisa memukul nyamuk tersebut dan membunuhnya jika Allah tidak mengizinkan hal tersebut terjadi.


Anda bisa menulis, ingin baik atau jahat. Sukses atau tidak,  bahkan mati sekarang bunuh diri atau menunggu takdir yang ditentukan (baca: menunggu kertas putih dalam buku habis). Kalau Allah tidak menyayangi manusia, sebelum anda mencuri, tangan anda pasti sudah terpotong, sebab itu jahat. Kalau anda tidak ibadah, mungkin sesuatu yang buruk selalu terjadi. Jika anda melakukan hal yang Allah tidak suka anda akan langsung dihukum. Tapi sekali lagi Allah sangat menyayangi sehingga membiarkan kita memilih, meski pilihan kita menimbulkan dosa. Bahkan disaat ada seseorang memutuskan mengakhiri hidup dengan menusukkan pisau ke jantungnya misalnya, padahal kertasn putihnya belumlah habis (baca: ingin mati sebelum waktu yang telah ditentukan). Demi Allah, jika Allah tidak peduli dan sayang pada manusia, pisau itu seberapa tajamnya tidak akan bisa menembus kulit dan menghentikan jantung. Justru karena Allah menyayangi kita, membiarkan kita memilih, pisau itu akan menembus jantung dan orang itu akan mengakhiri hidupnya saat itu, hanya karena Allah sayang Dia membiarkan pisau itu bisa menembus kulit. Meski sesudahnya Allah akan melipatgandakan tulisan di kertas putih sisanya dengan keburukan semua, sehingga orang tersebut harus menebusnya di neraka kelak.

Tapi jangan lupa, sekali lagi kadang kita telah menulis sesuatu tetapi tidak terjadi. Ada yang tidak terjadi, dan ada yang belum terjadi. Sebab sungguh tiada daya dan upaya kecuali semua terjadi atas izin Allah SWT.
Tetapi pada dasarnya, kita manusia dibekali seperti dalam konsep kertas putih ini. Allah yang Maha Baik tidak pernah memaksa, membiarkan kita memilih. Mau itu baik atau benar kita dibiarkan memilih. Kita diberi kesempatan, diberi hak, diberi kesempatan merasakan, bahkan boleh bertobat. Sebab pada dasarnya neraka diciptakan bukan karena Allah pilih kasih terhadap manusia. Allah SWT ingin mengingatkan manusia untuk bertobat supaya kelak bisa masuk surga.. Kebebasan yang bertanggung jawab., sungguh karunia besar dariNya untuk kita.


 Maling, Polisi, siapapun kita diberikan kertas putih karena Allah SWT sangat menyayangi kita, subhanallah.



Maka kalau begitu Ya Allah... saya ingin menulis menjadi orang sukses, orang baik, orang besar yang berguna bagi banyak manusia, saya ingin masuk surga, saya ingin menikah dan punya keturunan dan kehidupan yang baik bahagia sejahtera............ kabulkan proposalku ini ya Ya Allah Ya Hafiz?? Amin.



Bagaimana dengan proposal Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar