Laman

Sabtu, 26 April 2014

Profesional 1



Di kesempatan ini ingin saya membicarakan tentang profesionalitas. Agama yang saya dengan bangga mengakuinya, Islam, Allah SWT sangatlah menjunjung tinggi keprofesionalan.

Allah SWT menyeru kita untuk menunaikan solat 5 waktu. Bahkan lebih diutamakan tepat waktu nya. Ini profesional. Apabila Anda adalah seorang pekerja atau karyawan (sama seperti saya saat ini, detik ini) bila Adzan berkumandang, mungkin tidaklah profesional bagi perusahaan anda bila anda meninggalkan pekerjaan dan menyegerakan solat. Tapi percayalah,TINGGALKAN dan BERSEGERALAH SOLAT.

Sedikitpun anda tidak akan rugi. Saya Jamin.

Pernah mendengar istilah kalau kita ingin bisa mengendalikan orang lain maka kita harus bisa mengendalikan diri sendiri? Itulah profesional menurut saya. Sebelum kita menjadi profesional bagi orang atau pihak lain (baca : perusahaan, dll.) maka kita harus lah profesional dengan pribadi dan kehidupan kita sendiri. Perusahaan, orang lain, siapapun, tidak bisa menjamin kehidupan anda. SAYA JAMIN. Hanya Allah SWT lah yang bisa.

Teringat seorang teman baik saya di perusahaan di 2009 tempat saya bekerja dulu, dia mengambil keputusan sulit, yang menurut sebagian pihak tidak profesional. Tapi menurut saya dia profesional dalam kacamata berbeda. Saya pribadi mendukung dan mendoakannya.

Saya tidak akan membahas jauh dan panjang lebar, tapi siapapun Anda, bersikaplah profesional. Jangan menjadi pribadi yang tepat waktu datang ke kantor, tapi telat memenuhi panggilan Allah. Inipun berlaku untuk pribadi saya. Jangan sampai anda bisa tersenyum dengan atasan atau klien, menjaga tetap senang suasana hati mereka dan memuaskan mereka, tapi dengan keluarga sendiri anda pulang marah-marah atau kecapekan lalu tidur.

Jika anda seperti itu, anda memang profesional, bagi perusahaan anda, tapi anda tidak profesional sebagai jati diri.

Dear all, marilah kita sama-sama instropeksi dan belajar menjadi profesional. Menjadi manusia harus memiliki dampak. Setidaknya satu kali dalam hidup kita ini kita bisa berdampak bagi yang lain. Setidaknya ada niat kita untuk ke sana.

Bagi semua pihak tentu ada pro kontra. Ketika kita memutuskan sesuatu yang baik bagi kita, belum tentu baik bagi beberapa pihak yang lain. Tapi itulah hidup. Nabi Muhammad SAW saja yang manusia paling sempurna yang pernah ada di muka bumi ini banyak yang kontra, apalagi kita yang 'cuma' manusia biasa? hehehe

Berbesar hatilah, dan jangan lelah menabur kebaikan
Allah Hafiz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar