I live, I die, all with a purpose
Aptitude is what you could become. Attitude is what you do become. Character is your attitudes throughout your life.
Dear all, tidak mudah bertahan dalam karakter yang kita inginkan dan mempertahankan integritas. Seperti beberapa saat ini misalnya, Allah SWT menguji seberapa kuat pendirian saya sebagai seorang manusia dalam mempertahankan karakter dan integritas.
Setiap manusia pasti mempunyai prinsip, yang merupakan cita-cita akan menjadi seperti bagaimana kita ini diingat dan dikenal seseorang. Itu yang dinamakan aptitude, yang merupakan rambu-rambu yang kita tentukan sendiri. Meski menurut norma yang berlaku boleh, bisa jadi kita tidak melakukannya demi prinsip kita dalam hidup.
Setelah kita mengetahui aptitude kita, kita harus menjaga attitude kita. Saya setuju dengan Rene Suhardono, Career Coach yang sangat baik memotivasi dalam tulisannya, bahwa tidak ada bahasa indonesia yang pas untuk mengartikan attitude. Attitude lebih dari sikap atau perilaku, attitude adalah bagaimana sikap atau reaksi kita setiap segala sesuatu yang terjadi. Jika anda sedang berjalan lalu ada sepeda motor mengebut dan mebuat anda terkena kotoran becek, apa yang anda lakukan saat itu? Saat itulah attitude anda harus anda pertahankan. Jika ingin menjadi orang besar, berjiwa besarlah. Jika ingin jadi pribadi yang biasa, silahkan saja anda boleh marah.
Setelah tahu bagaimana aptitude yang anda inginkan dan anda mengerti attitude yang harus anda jaga, karakter adalah sesuatu yang lebih rumit. Kumpulan attitude dalam kehidupan kita adalah karakter. Saya yakin kita semua ingin memiliki karakter kuat, tangguh, pokoknya yang serba bagus. Jawabnya mudah meski susah dipraktekkan. Ya, jagalah attitude anda. Lakukan yang terbaik pada setiap kejadian, bereaksi lah dengan reaksi terbaik, sesuai dengan rambu-rambu (aptitude) yang telah anda tentukan.
Dear all, bukankah dibutuhkan suatu proses yang panjang dan tidak mudah membentuk karakter? Dan jika anda berhasil membentuk karakter, integritas adalah imbalannya. Apa juga integritas? Apa bedanya dengan karakter? Mudah jawabnya...
Integritas bukan kemunafikan, bukan pamrih, bukan sesuatu yang bisa dibuat-buat. Integritas adalah sesuatu yang dilihat atau tidak dilihat orang kita melakukannya tanpa perbedaan.
Misalkan, anda melakukan ibadah solat lebih khusyu jika berjamaah (baca: dilihat orang) daripada sendirian. Atau justru anda lebih khusyu jika solat dalam kesendirian. Sama saja, integritas yang anda miliki sangat patut dipertanyakan.
Seseorang dengan integritas yang baik akan sama khusyu nya beribadah kepada Allah SWT baik sendiri apalagi berjamaah. Karena dia melakukan sesuatu yang baik bukan untuk kepentingan dirinya, tapi tulus untuk Allah SWT. Ya, dalam setiap integritas pasti terkandung nilai-nilai Ilahi, oleh karenanya seseorang yang berintegritas baik pasti disukai oleh sekitarnya, dan umumnya bermanfaat dan dinanti kehadirannya.
Dear all, dalam hidup yang cuma satu kali ini, apa pernah terpikir bagi Anda, jika Anda meninggal nanti orang yang Anda kenal akan mengingat anda seperti apa? Anda itu orang yang bagaimana? Apa sudah Anda tetapkan prinsip anda? Apa sudah Anda tegaskan attitude Anda dan berusaha membentuk karakter Anda? Apa Anda peduli pada integritas Anda?
Ini bukan jaim, lebih dari itu, kita jaim sama Allah SWT bukan jaim alias jaga image. Misal kita sebetulnya sangat ingin mencuri, sangat ingin berzina, tapi kita tidak jadi melakukannya, karena jaim sama Allah, malu dilihat Allah. Itu namanya attitude yang anda lakukan dalam menahan nafsu layak mendapatkan pahala. Tentu saja efek sampingnya anda akan dianggap seseorang yang berkarakter baik dan berintegritas tinggi oleh manusia lainnya, itu bonus. Tapi kita melakukannya bukan untuk tujuan munafik. Beda bila jaim kepada manusia, Anda mengerti apa yang saya maksudkan?
Dihidup yang Cuma satu kali ini, saya ingin menjadi laki-laki, manusia yang menjaga karakter dan integritas saya. Mempertahankan nilai-nilai yang banyak orang tidak pedulikan. Karena itu yang akan membuat saya berbeda di hadapan sang Khalik kelak. Boleh saja kita hidup susah, tapi tetap jaga karakter dan integritas kita.
Setuju atau tidak tentunya kembali pada pribadi anda masing-masing. Di hidup yang cuma satu kali ini menurut saya kita semua harus melakukan satu hal yang penting dan bermanfaat besar. Bahkan beberapa tahun yang lalu seorang sahabat pernah berkata, “Mas, manusia punya prinsip itu bagus, tapi keluarga kamu nantinya mau makan pakai apa?”, saya menjawab, “Kalau prinsip bisa saya taruh di piring, ya makan prinsip”. Duhai Sahabat yang baik, alhamdulilah sampai detik ini saya masih bisa membuktikan kepadamu bahwa hanya untuk sesuap nasi manusia tetap bisa berprinsip dan bermimpi apapun resiko dan konsekuensinya, karakter dan integritas kembali adalah hadiah yang didapat bagi setiap manusia yang berani memiliki prinsip.
Semua rezeki adalah kehendak Allah, orang baik dan orang jahat tetap diberi rezeki olehNya, maka kenapa kita tidak memilih jadi orang baik saja? Kalau kita bisa hidup dengan meninggal kelak dikenal dengan pribadi besar dan memiliki karakter serta integritas, kenapa harus hidup biasa saja?
Maka saya memilih membangun karakter saya di usia dini dan mempertahankan integritas saya sampai titik darah penghabisan. Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar